Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

"Omar", Tayangan Sahur Nomor 1 yang Kontroversial di Negaranya

Written By Rudianto on Selasa, 21 Agustus 2012 | 20.46


PERUBAHAN peringkat acara TV yang cukup signifikan terjadi di jam sahur.
Sudah bukan rahasia jika selama bulan Ramadhan, slot antara pukul 03.00-04.59 WIB mendadak jadi primetime bagi stasiun TV. Tak heran jika stasiun TV berusaha menampilkan acara pendamping sahur paling menarik.
Di pekan pertama, tayangan sepertiOpera Van Java Sahur (Trans 7) danPara Pencari Tuhan Jilid 6 (SCTV) masih memimpin perolehan jumlah penonton.
Namun pada Minggu (29/7), 2 acara ini harus tunduk pada serial buatan Dubai (Uni Arab Emirat) berjudul Omar (Umar Bin Khattab) yang tayang di MNCTV.
Data kepemirsaan pada hari tersebut menunjukkan, hanya serial Omar acara sahur yang mampu merambah ke peringkat 5 besar (ALL). Omar episode kemarin meraih TVR 4,3 dan share 24,9.
Serial yang tayang serentak di Dubai dan Qatar ini (selisih 1 hari, mengingat di sana 1 Ramadhan jatuh pada 20 Juli 2012--red) ternyata memicu pro dan kontra di negeri asalnya.
Di facebook, muncul sebuah fanpage dalam bahasa Arab yang tujuannya memboikot serial Omar. Netizen berpendapat, aktor-aktor dalam serial Omar berpotensi merusak imej Omar dan karakter lain, terkait peran aktor itu dalam film atau serial lain.
Pusat pendidikan utama Islam Suni di Kairo, Al-Azhar bahkan sampai mengeluarkan fatwa menentang serial Omar yang berbunyi bahwa penggambaran Nabi Muhammad dan para sahabat adalah dilarang. Biasanya, karya seni yang mengangkat Islam dikaji dulu oleh Al Azhar. Tapi tidak dengan Omar.
“Jika serial ini diserahkan kepada kami di akademi, kami tidak akan ragu-ragu untuk melarang karena menampilkan personifikasi dari empat khalifah itu. Itu adalah peraturan, kami tidak akan berubah," kata Mohamed Othman seperti ditulis situs Egypt Independent.
Tapi ada juga pihak yang mendukung.
“Banyak lembaga terjebak pada pandangan lama, sementara lembaga lainnya telah lama menyetujui penggambaran seperti itu,” jelas Tarek al-Shennawi, kritikus TV Mesir.
MBC, Middle-east Broadcasting Center selaku stasiun TV yang menayangkan serial ini mengklaim Omar adalah serial berbahasa Arab yang dengan biaya produksi terbesar, melibatkan 30 ribu figuran dan tim produksi dari 10 negara. Situs The Muslim Times menyebut serial berjumlah 31 episode ini memakan waktu syuting lebih dari 300 hari.
Omar sudah tayang di Dubai, Qatar, Turki, dan Indonesia, serta segera menyusul di Libanon dan Tunisia. Rencananya serial ini juga tayang di Eropa dan Amerika, setelah disulihsuara bahasa Inggris dan Perancis.

0 komentar:

Posting Komentar